Cerita Gajah Mada, Setinggil dan Sendang Krapyak di Desa Modo
Merdeka.com - Meski kabar yang menyebutkan Gajah Mada berasal dari Desa Modo, Lamongan, Jawa Timur, masih menjadi misteri dan belum terpecahkan oleh bukti sejarah, namun beberapa tempat yang diduga memiliki keterkaitan kehidupan masa kecil sang patih hingga kini masih dikeramatkan bahkan disalahgunakan.
Yang pertama adalah Setinggil, sebuah tumpukan batu yang lebih menyerupai punden berundak. Nama Setinggil didasarkan pada dua suku kata Jawa, siti yang berarti tanah dan inggil atau tinggi. Berarti Setinggil dapat diartikan sebagai sebuah tanah yang tinggi.
Lokasi Setinggil berada di Dusun Bendo, Kecamatan Modo, Lamongan. Untuk menuju ke lokasi, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun empat. Namun lebih mudah jika berkendara motor untuk menuju ke sana, mengingat jalan desa ke lokasi cukup ngepas jika dilewati mobil. Jarak dari jalan utama sekitar 200 meter.
Setelah melewati jalan aspal sepanjang desa, kemudian disambung dengan paving hingga bertemu sempalan jalan setapak berkontur tanah dan batu gunung di sebelah kiri. Lokasi Setinggil berada satu kompleks dengan pemakaman umum warga, tepatnya di pojokan jalan masuk pemakaman.
Bangunan Setinggil ini lebih menyerupai punden berundak, berbentuk seperti penggabungan persegi panjang dan oval. Terdiri dari empat lapis dengan ukuran altar berbeda di setiap lapisnya. Lapisan dasar berdiameter sekitar 6 x 7 meter, terus mengerucut ke atas. Pinggiran bangunan ditopang oleh susunan batu-batu padas bercampur batu gunung.
Saat penulis Ya'cob Billiocta ke sana, di atas bangunan terdapat dua batu dengan ukuran dan bentuk berbeda. Pertama batu pipih berbentuk segitiga yang berada di tengah bangunan, sedangkan batu kedua berbentuk hampir bundar sempurna dan berada di ujung tengah bangunan.
Anak tangga bangunan berada di sebelah Barat, tidak pasti jumlah anak tangga lantaran kondisinya yang sudah banyak tertumpuk tak beraturan satu sama lain. Di sekeliling bangunan banyak ditumbuhi lumut dan tanaman liar.
No comments:
Post a Comment